CINTA HAKIKI
Bissmillahirohmanirohiim...
Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh..
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih nan Penyayang..
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam..
Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi Muhammad, keluarga dan sahabat beliau..
Dalam sebuah hadits, Nabi ShallAllahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
" Niscaya aku akan melihat beberapa kaum dari umatku datang pada hari kiamat dengan kebaikan laksana gunung-gunung Tihamah yang putih, kemudian Allah Azza wa Jalla menjadikannya debu yang beterbangan "
Ada yang bertanya: " Wahai Rasulullah, jelaskanlah sifat mereka kepada kami, agar kami tidak menjadi bagian dari mereka sementara kami tidak tahu "Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
" Ketahuilah, mereka adalah saudara kalian, satu bangsa, dan bangun malam sebagaimana kalian..
Tapi jika mereka menyendiri dengan larangan-larangan Allah, mereka melanggarnya "
Seseorang mungkin menjauh dari dosa dan maksiat saat berada di hadapan dan dilihat orang lain..
Tetapi jika ia menyendiri dan terlepas dari pandangan manusia, ia pun melepaskan tali kekang nafsunya, merangkul dosa dan memeluk kemungkaran..
" Dan cukuplah Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya "
[al-Isrâ`/17 : 17]
" Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kalian kerjakan "[al-Baqarah /2 : 74]
Bahkan jika ingin berbuat dosa dan ada seorang anak kecil di hadapannya, ia akan meninggalkan dosa itu..Dengan demikian, rasa malunya kepada anak kecil lebih besar daripada rasa malunya kepada Allah..
Andai saat itu ia mengingat firman Allah :
" Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan dan segala yang mereka tampakkan? "[al-Baqarah/2 : 77]
" Tidakkah mereka tahu bahwasanya Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan bahwasanya Allah amat mengetahui segala yang ghaib? "[at-Taubah/9 : 78]
Sungguh celaka wahai saudaraku! Jika keberanian anda berbuat maksiat adalah karena anda meyakini bahwa Allah Azza wa Jalla tidak melihat, maka alangkah besar kekufuran anda..Dan jika anda mengetahui bahwa Allah mengetahuinya, maka alangkah parah keburukan anda, dan alangkah sedikit rasa malu anda!
" Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah mengetahui mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang Allah tidak ridhai.. Dan adalah Allah Maha Meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka kerjakan "
[an-Nisâ`/4 : 108].
Di antara hal yang sangat " ajaib " adalah anda mengenal Allah, tetapi bermaksiat kepada-Nya..
Anda mengetahui kadar kemurkaan-Nya, tetapi justru menjatuhkan diri kepada kemurkaan itu..
Anda mengetahui betapa kejam hukuman-Nya, tetapi anda tidak berusaha menyelamatkan diri..
Anda merasakan sakitnya keresahan akibat maksiat, tetapi tidak pergi menghindarinya dan mencari ketenangan dengan mentaati-Nya..
Qatadah berpesan: " Wahai anak Adam, demi Allah, ada saksi-saksi yang tidak diragukan di tubuhmu, maka waspadailah mereka.. Takutlah kepada Allah dalam keadaan tersembunyi maupun nampak, karena sesungguhnya tidak ada yang tersembunyi dari-Nya..
Bagi-Nya, kegelapan adalah cahaya, dan yang tersembunyi sama saja dengan yang nampak..
Sehingga, barang siapa yang bisa meninggal dalam keadaan husnuzhan (berbaik sangka) kepada Allah, hendaklah ia melakukannya, dan tidak ada kekuatan kecuali dengan izin Allah "
" Kalian sekali-kali tidak dapat bersembunyi dari persaksian pendengaran, penglihatan dan kulit kalian terhadap kalian, tetapi kalian mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kalian kerjakan..
Dan yang demikian itu adalah prasangka kalian yang telah kalian sangka terhadap Rabb kalian, prasangka itu telah membinasakan kalian, maka jadilah kalian termasuk orang-orang yang merugi "
[Fushshilat/41 : 22-23]
Ibnul-A’rabi berkata :" Orang yang paling merugi, ialah yang menunjukkan amal-amal shalihnya kepada manusia dan menunjukkan keburukannya kepada Allah yang lebih dekat kepadanya dari urat lehernya "
Hal-hal yang menjadikan takut (khasy-yah) kepada Allah Azza wa Jalla :
1. Iman yang kuat terhadap janji Allah dan ancaman-Nya atas dosa dan maksiat..
amalan para hamba, serta mengetahui mereka di manapun berada.. Orang yang sadar bahwa Allah
melihat-Nya di manapun berada, mengetahui dirinya secara lahir dan batin, mengetahui yang tersembunyi
maupun yang nampak, dan ia mengingat hal itu saat menyendiri, maka ia akan meninggalkan maksiat
dalam ketersembunyiannya.. Wahb bin al-Ward berkata: " Takutlah kepada Allah sebesar kekuasaan-
Nya atas dirimu! Malulah kepada-Nya seukuran kedekatan-Nya kepadamu, dan takutlah kepada-Nya
karena Dialah yang paling mudah bisa melihatmu " [ Lihat Jami'ul-'Ulum wal-Hikam, 1/162].
4. Mengingat makna sifat-sifat Allah, antara lain : "Mendengar, melihat dan mengetahui.. Bagaimana anda
bermaksiat kepada yang mendengar, melihat dan mengetahui keadaan anda? Jika seorang hamba
mengingat hal ini, rasa malunya akan menguat.. Ia akan malu jika Allah mendengar atau melihat pada
dirinya sesuatu yang Dia benci, atau mendapati sesuatu yang Dia murkai tersembunyi pada hatinya..
Dengan demikian, perkataan, gerakan, dan pikirannya akan selalu ditimbang dengan timbangan syariat,
dan tidak dibiarkan dikuasai hawa nafsu dan naluri biologis..
Wallahu'alam Bish Showwab.
.
Semoga Bermanfaat ^^
Yuk Jadi Pemuda Pemudi Dan Muslim Muslimah Yang Syar'i ^^
Ini Tanda Cinta Kita Pada ALLAH, Saling Mengingatkan Dalam Kebaikan..
Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh..
Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh..
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih nan Penyayang..
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam..
Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi Muhammad, keluarga dan sahabat beliau..
Dalam sebuah hadits, Nabi ShallAllahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
" Niscaya aku akan melihat beberapa kaum dari umatku datang pada hari kiamat dengan kebaikan laksana gunung-gunung Tihamah yang putih, kemudian Allah Azza wa Jalla menjadikannya debu yang beterbangan "
Ada yang bertanya: " Wahai Rasulullah, jelaskanlah sifat mereka kepada kami, agar kami tidak menjadi bagian dari mereka sementara kami tidak tahu "Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
" Ketahuilah, mereka adalah saudara kalian, satu bangsa, dan bangun malam sebagaimana kalian..
Tapi jika mereka menyendiri dengan larangan-larangan Allah, mereka melanggarnya "
Seseorang mungkin menjauh dari dosa dan maksiat saat berada di hadapan dan dilihat orang lain..
Tetapi jika ia menyendiri dan terlepas dari pandangan manusia, ia pun melepaskan tali kekang nafsunya, merangkul dosa dan memeluk kemungkaran..
" Dan cukuplah Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya "
[al-Isrâ`/17 : 17]
" Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kalian kerjakan "[al-Baqarah /2 : 74]
Bahkan jika ingin berbuat dosa dan ada seorang anak kecil di hadapannya, ia akan meninggalkan dosa itu..Dengan demikian, rasa malunya kepada anak kecil lebih besar daripada rasa malunya kepada Allah..
Andai saat itu ia mengingat firman Allah :
" Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan dan segala yang mereka tampakkan? "[al-Baqarah/2 : 77]
" Tidakkah mereka tahu bahwasanya Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan bahwasanya Allah amat mengetahui segala yang ghaib? "[at-Taubah/9 : 78]
Sungguh celaka wahai saudaraku! Jika keberanian anda berbuat maksiat adalah karena anda meyakini bahwa Allah Azza wa Jalla tidak melihat, maka alangkah besar kekufuran anda..Dan jika anda mengetahui bahwa Allah mengetahuinya, maka alangkah parah keburukan anda, dan alangkah sedikit rasa malu anda!
" Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah mengetahui mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang Allah tidak ridhai.. Dan adalah Allah Maha Meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka kerjakan "
[an-Nisâ`/4 : 108].
Di antara hal yang sangat " ajaib " adalah anda mengenal Allah, tetapi bermaksiat kepada-Nya..
Anda mengetahui kadar kemurkaan-Nya, tetapi justru menjatuhkan diri kepada kemurkaan itu..
Anda mengetahui betapa kejam hukuman-Nya, tetapi anda tidak berusaha menyelamatkan diri..
Anda merasakan sakitnya keresahan akibat maksiat, tetapi tidak pergi menghindarinya dan mencari ketenangan dengan mentaati-Nya..
Qatadah berpesan: " Wahai anak Adam, demi Allah, ada saksi-saksi yang tidak diragukan di tubuhmu, maka waspadailah mereka.. Takutlah kepada Allah dalam keadaan tersembunyi maupun nampak, karena sesungguhnya tidak ada yang tersembunyi dari-Nya..
Bagi-Nya, kegelapan adalah cahaya, dan yang tersembunyi sama saja dengan yang nampak..
Sehingga, barang siapa yang bisa meninggal dalam keadaan husnuzhan (berbaik sangka) kepada Allah, hendaklah ia melakukannya, dan tidak ada kekuatan kecuali dengan izin Allah "
" Kalian sekali-kali tidak dapat bersembunyi dari persaksian pendengaran, penglihatan dan kulit kalian terhadap kalian, tetapi kalian mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kalian kerjakan..
Dan yang demikian itu adalah prasangka kalian yang telah kalian sangka terhadap Rabb kalian, prasangka itu telah membinasakan kalian, maka jadilah kalian termasuk orang-orang yang merugi "
[Fushshilat/41 : 22-23]
Ibnul-A’rabi berkata :" Orang yang paling merugi, ialah yang menunjukkan amal-amal shalihnya kepada manusia dan menunjukkan keburukannya kepada Allah yang lebih dekat kepadanya dari urat lehernya "
Hal-hal yang menjadikan takut (khasy-yah) kepada Allah Azza wa Jalla :
1. Iman yang kuat terhadap janji Allah dan ancaman-Nya atas dosa dan maksiat..
2. Merenungkan pedihnya balasan Allah Subhanahu wa Taala dan hukuman-Nya..
Hal ini menjadikan seorang hamba tidak melanggar aturan-Nya, sebagaimana dikatakan al-Hasan
Hal ini menjadikan seorang hamba tidak melanggar aturan-Nya, sebagaimana dikatakan al-Hasan
al-Bashri: " Wahai anak Adam, kuatkah engkau memerangi Allah? Orang yang bermaksiat berarti telah
memerangi-Nya " Sebagian lagi mengatakan: " Saya heran dengan si lemah yang menentang Sang Kuat "
3. Kewaspadaan yang kuat terhadap pengawasan Allah dan mengetahui bahwa Allah mengawasi hati danamalan para hamba, serta mengetahui mereka di manapun berada.. Orang yang sadar bahwa Allah
melihat-Nya di manapun berada, mengetahui dirinya secara lahir dan batin, mengetahui yang tersembunyi
maupun yang nampak, dan ia mengingat hal itu saat menyendiri, maka ia akan meninggalkan maksiat
dalam ketersembunyiannya.. Wahb bin al-Ward berkata: " Takutlah kepada Allah sebesar kekuasaan-
Nya atas dirimu! Malulah kepada-Nya seukuran kedekatan-Nya kepadamu, dan takutlah kepada-Nya
karena Dialah yang paling mudah bisa melihatmu " [ Lihat Jami'ul-'Ulum wal-Hikam, 1/162].
4. Mengingat makna sifat-sifat Allah, antara lain : "Mendengar, melihat dan mengetahui.. Bagaimana anda
bermaksiat kepada yang mendengar, melihat dan mengetahui keadaan anda? Jika seorang hamba
mengingat hal ini, rasa malunya akan menguat.. Ia akan malu jika Allah mendengar atau melihat pada
dirinya sesuatu yang Dia benci, atau mendapati sesuatu yang Dia murkai tersembunyi pada hatinya..
Dengan demikian, perkataan, gerakan, dan pikirannya akan selalu ditimbang dengan timbangan syariat,
dan tidak dibiarkan dikuasai hawa nafsu dan naluri biologis..
Wallahu'alam Bish Showwab.
.
Semoga Bermanfaat ^^
Yuk Jadi Pemuda Pemudi Dan Muslim Muslimah Yang Syar'i ^^
Ini Tanda Cinta Kita Pada ALLAH, Saling Mengingatkan Dalam Kebaikan..
Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh..
Tidak ada komentar
Terimakasih sudah mengunjungi blog saya