Wisata Eksotis
Di tangan Mister Muhammad Yusuf, kawasan yang sama sekali belum tersentuh oleh campur tangan pemerintah itu semakin dikenal luas oleh masyarakat.
‘’Ada dua curug, yaitu Curug Genting dan Curug Merawu yang berketinggian 70 meter dan 50 meter. Kedua curug itu adalah potensi yang masih tersembunyi dan belum dikelola maksimal. Belum ditambah dengan pemandangan lahan persawahan yang juga tak kalah menarik,’’ kata pria yang akrab dipanggil Mister trsebut.
Dia menuturkan, semenjak dulu penduduk desa selalu berusaha untuk mempublikasikan kekayaan wisata Giritirta. Namun, mereka belum menemukan metode dan cara efektif untuk menarik minat wisatawan.
Memasarkan
15 tahun silam, Mister M Yusuf mulai terpanggil untuk ikut serta mengangkat potensi wisata tersebut. Bersama pemuda desa, dia menemukan cara lain untuk ‘’memasarkan’’ desanya. Yaitu dengan membentuk radio komunitas sebagai akses informasi dan salah satu cara untuk mempublikasikan hal yang berkaitan dengan desa.
‘’Pemkab pernah melakukan survei ke sini (Giritirta), tapi dananya tidak bisa mencukupi untuk membangun kawasan wisata. Jadi kami mengambil inisiatif sendiri,’’ ujar pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala Desa dan Komite Sekolah SDN 1 Giritirta itu.
Suami dari Sri Yunaeni tersebut menuturkan, radio yang berdiri pada 1 Juli 2001 itu merupakan tonggak semangat masyarakat untuk membangun Desa Giritirta. Radio yang diberi nama Mentari FM menjadi corong suara warga agar mendapatkan perhatian dari Pemkab.
‘’Contohnya, pada saat gedung SD Negeri Giritirta ambruk tahun 2004. Bantuan dari pemerintah dan swadaya masyarakat datang dengan cepat dan efektif. Publikasi tentang potensi wisata Giritirta juga bisa disebarluaskan dengan cepat,’’ ungkap jebolan Universitas Terbuka Purwokerto itu.
Selain cara tersebut, pertengahan tahun 2005, Mister M Yusuf mulai mempublikasikan melalui blog pariwisata miliknya. Serta menggandeng media lokal dan situs jejaring sosial.
Tanpa merasa canggung, pria yang hobi sepak bola itu juga membangun kerja sama dengan Pemerintah Kecamatan untuk mengarahkan semua kegiatan kabupaten di Desa Giritirta. Misalnya, kemah Pramuka dan sebagainya.
Di luar dugaan, antusiasme warga meninggi dengan kehadiran para ‘’tamu’’ tersebut. Mereka pun membuat makanan gratis yang dibagikan kepada para peserta setiap kali ada kegiatan. ‘’Saya hanya tukang kompor alias provokator. Semua elemen masyarakat yang bergerak. Kami benar-benar sadar, potensi wisata di desa ini akan mendatangkan rezeki,’’ ucapnya merendah. (Mutadin)
Tidak ada komentar
Terimakasih sudah mengunjungi blog saya